Diantara Sebab Meraih Harta Adalah Amal Shalih
DIANTARA SEBAB MERAIH HARTA ADALAH AMAL SHALIH
Mengenai ini, Allâh Azza wa Jalla berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [An-Nahl/ 16: 97]
Untuk menggapai kehidupan yang baik (hayât thayyibah), Allâh Azza wa Jalla telah menetapkan syarat dalam ayat di atas. Kehidupan yang baik di sini maksudnya adalah rezeki yang halal lagi baik. Demikian yang ditafsirkan Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu , Sa’îd bin Jubair, Atha’, Adh-Dhahhâk dan lainnya. Atau ada yang mengatakan bahwa kehidupan yang baik mencakup semua bentuk ketenangan dari semua aspeknya.
Syarat untuk bisa menggapainya adalah amal shalih yang dibangun di atas pondasi iman kepada Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya. Yaitu amal shalih yang mengacu pada Kitab Allâh Azza wa Jalla dan Sunnah Rasul-Nya. Maka ketika itulah seseorang akan mendapat kehidupan yang baik di dunia, kemudian juga balasan yang baik di akhirat.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan sebab ruhani ini, yaitu amal shalih, untuk mendapatkan rezeki dan harta. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْكَافِرَ إِذَا عَمِلَ حَسَنَةً أُطْعِمَ بِهَا طُعْمَةً مِنَ الدُّنْيَا، وَأَمَّا الْمُؤْمِنُ، فَإِنَّ اللهَ يَدَّخِرُ لَهُ حَسَنَاتِهِ فِي الْآخِرَةِ وَيُعْقِبُهُ رِزْقًا فِي الدُّنْيَا عَلَى طَاعَتِهِ
Sesungguhnya bila seorang kafir berbuat satu kebaikan, ia akan diberi rezeki sebagai balasannya di dunia. Adapun seorang Mukmin, maka sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla menyimpankan balasan kebaikannya di akhirat dan juga memberinya rezeki di dunia atas ketaatannya.[1]
Jadi, Allâh Azza wa Jalla membalas kebaikan orang Mukmin dan juga orang kafir dengan rezeki di dunia. Akan tetapi apa gerangan perbedaan antara keduanya? Perbedaannya adalah bahwa orang Mukmin mendapatkan balasan tambahan yang tidak didapat orang kafir. Tambahan tersebut adalah surga, di mana Allâh Azza wa Jalla membalas kebaikan yang ia lakukan atas dasar iman kepada-Nya.
Dan di antara bentuk amal shalih adalah iman kepada Allâh Azza wa Jalla , para Malaikat, kitab-kitab-Nya, para rasul, hari akhir, percaya kepada taqdir yang baik dan yang buruk, percaya hari kebangkitan, adanya mîzân (neraca timbangan amal), surga dan neraka.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. [Al-A’râf/ 7 : 96]
Bila mereka beriman, maka Allâh Azza wa Jalla akan memberi rezeki di manapun dan bagaimanapun keadaannya. Namun, bila mereka mendustakan, maka Allâh Azza wa Jalla akan menimpakan siksa-Nya dikarenakan ulah mereka. Dan iman kepada Allâh Azza wa Jalla haruslah diikrarkan dalam hati, dilafalkan dengan lisan, dan dibenarkan dengan amal nyata. Iman ini dibuktikan dengan mempersaksikan bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allâh Azza wa Jalla dan Muhammad adalah utusan Allâh Azza wa Jalla, dengan mendirikan shalat, zakat, puasa, haji kala mampu, dan dengan amalan-amalan lainnya yang merupakan tuntutan iman.
Ketika amalan-amalan shalih ini dilakukan dengan ikhlas, maka Allâh Azza wa Jalla akan memberikan untuknya kehidupan yang baik dengan mendapatkan ketenangan dalam semua sisi hidupnya, rezeki yang halal lagi baik pun akan menghampirinya. Di akhirat kelak iaakan dihidupkan Allâh Azza wa Jalla dalam kehidupan yang baik, dan diberi balasan lebih baik daripada apa yang telah ia kerjakan.
(Diangkat dari kitab Anta wal Mal karya Adnan ath-Tharsyah)
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 07/Tahun XX/1437H/2017M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
_______
Footnote
[1] HR. Muslim dalam kitab shifat al-qiyâmah bab jazâ’u al-mukmin fi ad-dun-yâ wal âkhirah.
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/8658-diantara-sebab-meraih-harta-adalah-amal-shalih.html